Transformasi digital sedang terjadi besar-besaran di semua lini industri. Termasuk pula terhadap inovasi pengembangan software enterprise resource planning (ERP) yang mulai menggunakan basis artificial intelligence (AI). Ini menjadi salah satu bentuk dari revolusi industri 5.0 yang harus dihadapi oleh pebisnis.
ERP berbasis Artificial Intelligence sendiri diprediksi akan menjadi tren bisnis mulai akhir 2022 lalu. Kehadirannya diharapkan akan mempermudah pengambilan keputusan bisnis dengan risiko yang lebih minim dan mampu menghasilkan profitabilitas lebih besar.
Menurut data dari CTI Group, software ERP berbasis Artificial Intelligence ini memiliki potensi mendongkrak kinerja perusahaan hingga 40% pada dua tahun mendatang, dan memberikan Nilai Tambah Bruto (GVA) di 16 industri sebesar USD 14 triliun. Sebuah angka yang sangat fantastis tentunya.
Dalam penerapannya, AI akan merevolusi peran dari ERP yang telah ada. Jika sebelumnya ERP hanya fokus di otomatisasi proses bisnis, analisa data, dan integrasi pekerjaan, maka nantinya AI akan melengkapi ERP dengan menghadirkan tambahan informasi lain seperti forecasting, historical data, auto-action, serta optimasi efisiensi yang lebih besar.
Tidak Menggantikan Peran Manusia
Peran AI ini akan menjadi asisten virtual yang membantu mengambil setiap keputusan serta menjabarkan semua potensi risiko yang akan muncul. AI-ERP juga membantu mengeliminasi semua hambatan proses administrasi dan perhitungan data yang kompleks.
Teknologi AI juga dapat membantu pengolahan data Overall Equipment Effectiveness (OEE) atau efektifitas kinerja mesin lebih detail. Dengan bantuan artificial intellegence, software ERP dapat lebih cepat dan akurat menyajikan efektifitas kinerja suatu mesin dan peralatan pabrik secara real-time.
Selain itu, peran lain dari AI-ERP ini akan membantu menyediakan penghematan waktu dan membuat Anda akan fokus untuk mengembangkan bisnis. Kolaborasi antara dua teknologi mutakhir diprediksi akan berpengaruh besar terhadap produktivitas. Dan bisa ditebak, nantinya akan muncul dampak yang signifikan terhadap adaptasi berbagai sektor bisnis dalam menghadapi fluktuatif pasar yang tidak stabil.
Perlu diingat, kehadiran AI ini tidak sebagai pengganti manusia, namun ia akan mempelajari bagaimana manusia membuat pilihan tertentu berdasarkan sejumlah kriteria. Berkat hal ini, karyawan akan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan yang lebih penting dan bernilai tinggi seperti critical thinking.
Indonesia sendiri saat ini bisa dibilang masih tertinggal, karena masih fokus beradaptasi dengan industri 4.0. Namun dengan tingginya kesadaran para pebisnis terhadap penyerapan dan investasi teknologi pada usahanya, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat akan mampu mengadopsi revolusi industri 5.0, di mana AI-ERP merupakan salah satunya.
: https://adaptiv.co.id
: info@adaptiv.co.id
: 0813-3252-9696
: @adaptiv.co.id
: PT Adaptiv Solusi Informatika